Menjalin Rasa, Merajut Kenangan: Rangkaian Bukber Angkatan 238




Arsitektur 238 menggelar rangkaian kegiatan penuh makna dari 12 hingga 16 Maret 2025, mulai dari donasi barang hingga santunan dan buka bersama.

Bandar Lampung, 16 Juni 2025 – Dalam semangat kebersamaan dan kepedulian selama bulan suci Ramadan, mahasiswa Arsitektur 238 menyelenggarakan rangkaian acara bertajuk Buka Bersama Arsitektur 238 yang berlangsung dari tanggal 12 hingga 16 Maret 2025. Kegiatan ini dirancang tidak hanya untuk mempererat hubungan antar anggota, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi nyata kepada masyarakat sekitar.


Rangkaian pertama kegiatan buka Bersama arsitektur 238  dimulai dari awal maret hingga 12 Maret 2025, dengan agenda pengumpulan dan donasi barang-barang tidak terpakai namun masih layak guna, seperti pakaian, buku, dan perlengkapan rumah tangga kemudian tepat pada 12 maret 2025 pengumpulan diselesaikan dan semua barang donasi diserahkan kepada pihak penerima. Aksi ini mendapat antusiasme tinggi dari teman-teman mahasiswa/i yang turut berpartisipasi.





Puncak kegiatan buka bersama ini berlangsung pada 16 Maret 2025, dimulai sejak siang hari dengan agenda santunan ke Panti Asuhan Busaina, Bandar Lampung. Kegiatan ini merupakan hasil diskusi mahasiswa arsitektur 238 terkait sisa dana kegiatan A:Rion 7.0 dengan melibatkan beberapa pilihan yang salah satunya kegiatan santunan ini, dimulai dengan pembagian bingkisan, sesi bermain bersama anak-anak panti, serta penyerahan donasi dengan kebahagian dan kehangatan. Suasana penuh keceriaan dan kehangatan begitu terasa dalam momen tersebut, menandai pentingnya peran mahasiswa dalam aksi sosial kemasyarakatan.

Setelah santunan, acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama Arsitektur 238 yang bertempat di Café Lamban Buluh. Suasana kekeluargaan begitu terasa ketika mahasiswa, berkumpul, berbagi cerita, dan bermain game.

“Kegiatan ini luar biasa. Bukan hanya menyenangkan, tapi juga membuka ruang untuk saling peduli dan berbagi. Semoga bisa terus dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya,” Abdurahman Al-Harits.

Acara ini menjadi bukti bahwa kebersamaan dapat berjalan seiring dengan kebermanfaatan. Arsitektur 238 tidak hanya membangun dalam arti fisik, tetapi juga membangun rasa, solidaritas, dan kepedulian sosial.

 




Comments